Date: Sun, 23 Sep 2007 17:25:33 -0700 (PDT) From: magdalena merry To: onno@indo.net.id Subject: Pertanyaan Seputar Isu Telekomunikasi Parts/Attachments: 1 OK 50 lines Text (charset: ISO-8859-1) 2 Shown 8 lines Text (charset: ISO-8859-1) ---------------------------------------- Pagi Kang Onno! Sudah bangun kan? Hehehe... Ini kang, saya mau nulis isu telekomunikasi di SH. Kan kalau wawancara dengan pihak pemerintah sudah banyak. Sekarang saya mau nanya ke akang sebagai pihak yang mengkritisi kebijakan pemerintah di sektor telekomunikasi. Ini ada beberapa pertanyaan seputar isu telko: 1. Mengenai Wimax yang kabarnya sudah mulai banyak dilirik oleh beberapa kalangan industri. Namun saat ini kebijakannya belum siap. Menurut Kang Onno, Wimax sebenarnya bisa membantu penyejahteraan rakyat kita, dan pemerintah hanya menunda-nunda saja. Tapi ada kabar bahwa untuk membangun infrastruktur Wimax cukup mahal juga. Menurung Kang Onno gimana? Data yang ada di saya investasi sebuah base station 3G sekitar Rp. 1.5-2 milyard (termasuk tower) investasi sebuah base station WiMAX sekitar Rp. 60 juta + tower Performance 3G sekitar 2-3Mbps (tidak bergerak) Performance WiMAX sekitar 9-54Mbps (tidak bergerak) Harga peralatan disisi client sama, sekitar Rp. 3-4 juta harga peralatan WiMAX turun dengan lebih cepat karena produksinya lebih massal karena berbasis pada PC / komputer untuk telepon 3G masih berbasis 3GPP WiMAX sudah berbasis SIP yang lebih mengarah ke NGN & 4G Jelas dari sisi investasi WiMAX lebih murah dari sisi performance WiMAX jauh lebih bagus dari sisi trend ke depan WiMAX lebih terbuka karena adanya WiMAXforum dll. Dari sisi industri lokal, WiMAX memungkinkan untuk lebih mudah di adopsi untuk di manufaktur di Indonesia karena sekarang ini saya sudah melihat sendiri beberapa industri yang membuat peralatan yang berbasis WiFi mendekati WiMAX seperti UFOakses, Komodo dll .. Jelas keputusan yang bodoh kalau menunda-nunda WiMAX Jika kita tanya ke semua operator selular pasti mereka juga akan dengan senang hati untuk invest di WiMAX karena kenyataan di lapangan akses Internet yang digunakan melalui selular kebanyakan adalah fixed wireless bukan mobile wireless jadi WiMAX jauh lebih cocok dibandingkan GPRS, UMTS maupun HSPDA 2. Jika menurut Kang Onno selama ini sebenarnya banyak teknologi yang kalau diterapkan maka bisa membuat biaya telekomunikasi terjangkau oleh rakyat. Seperti misalnya VOIP. Tapi pemerintah sejauh ini sepertinya menghalang-halangi perkembangan ke arah itu. Kalau dari yang akang tahu, apa sih penyebabnya? Apakah pemerintah memang tidak mau biaya telekomunikasi terjangkau rakyat? dalam kalimat yang singkat "Pemerintah takut pada INCUMBENT" itu sih penyebabnya .. Pemerintah lebih rela mengorbankan rakyat daripada mengorbankan INCUMBENT yang jelas-jelas sudah memberikan masukan uang yang banyak melalui pajak hehehehe .. tapi di sisi rakyat sebenernya gak masalah koq rakyat Indonesia sudah punya solusi sendiri koq pakai aja VoIP Rakyat-nya Anton Raharja itu sekarang sudah bisa nyambung koq ke PSTN / Telkom tentunya harus langganan dulu ke gateway-nya di iMAXINDO sudah mulai ada koq menu-nya di VoIP Rakyat hehehehe .. 3. Sejumlah aplikasi telekomunikasi murah yang Kang Onno kembangkan saat ini seperti wajanbolik, apakah bisa dikatakan cukup legal dan sesuai dengan kebijakan pemerintah? Cara berfikir pemerintah kan selalu legal formal & standarisiasi Lha teknik-teknik kumuhnet yang penuh akal bulus & inovasi jelas-jelas tidak masuk ke standard telekomunikasi Indonesia mana ada sih wajan dalam standard peralatan telekomunikasi hehehehe .. Jelas kalau kita mengacu ke KEPMEN STANDARD peralatan telekomunikasi wajanbolic hasil kreasi Pak Gun itu gagal total untuk masuk tapi justru kreasi-kreasi ini yang berhasil memberdayakan rakyat banyak justru kreasi ini yang memberikan solusi akses telekomunikasi murah 4. Bagaimana dengan Universal Service Obligation (USO), jaringan telekomunikasi pedesaan? Apakah benar jaringan ini akan membutuhkan biaya yang lebih murah dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat kita? Yang saya dengar sih .. katanya ada lumayan banyak instalasi USO yang gak survive karena ternyata masyarakat tidak mampu membayar pulsa-nya .. USO kan cuma menggelar kabel, pasang telepon tapi pulsa-nya rakyat desa yang nanggung juga .. akhirnya boro-boro mensejahterakan ... di pake aja udah untung .. Saya lebih respect ke temen-temen selular yang gak banyak bacot sudah berhasil membuat telepon masuk desa USO sendiri saya lebih suka dipakai untuk membuat pandai bangsa ini .. dengan cara menyambungkan 220.000+ sekolah Indonesia ke Internet kita bisa melihat 46.5 juta anak muda indonesia menjadi pandai bahkan bisa mendanai diri sendiri dengan Rp. 2000-4000 / bulan / siswa Manusia pandai lebih penting bagi kita di Indonesia supaya hidup kita lebih baik di kemudian hari ... 5. Dengan dikelolanya sektor telekomunikasi oleh swasta, apakah Akang yakin pemerintah mampu menegakkan aturan secara tegas terhadap para pemainnya? Itu hanya akan terjadi karena pemerintah-nya bersih dan berani sayangnya pemerintah kita lebih banyak takut-nya dan lebih banyak kotor-nya .. Harus di akui dengan kondisi pemerintah yang seperti itu memang agak repot bagi industri telekomunikasi .. Tapi ya itu menjadi opportunity bagi kita yang ingin berkiprah membangun bangsa ini .. karena pemerintahnya aja cuek .. orang seperti Anton Raharja, pak Gun dll menjadi eksis karena pemerintah tidak mampu memberikan solusi yang murah pada rakyat 6.Melihat arah kebijakan telekomunikasi kita saat ini yang semuanya serba tender, agaknya akan terjadi privasisasi di bidang telekomunikasi. Mulai dari SLI, Wimax hingga USO. Bagaimana pendapat bapakm apakah swasta akan lebih mampu mengelola industri telekomunikasi dibanding pemerintah? Sebetulnya yang di cari rakyat Indonesia gak neko-neko koq Rakyat Indonesia cuma mencari telepon murah & gratisan kalau bisa Rakyat Idnoensia cuma mencari Internet murah & gratisan kalau bisa dah 2 itu koq yang dicari oleh Rakyat masalah itu mau pake WiMAX, USO dll dll rakyat gak peduli koq sebenernya Coba kita lihat baik-baik kondisi industri manufakturing setelah pembebasan 2.4GHz industri 2.4GHZ benar-benar booming banyak pabrik kecil antenna sekarang biasa kita lihat antenna seharga Rp. 150.000 dulu harga antena Rp. 2 juta-an Saya lihat dengan mata kepala sendiri paling gak ada 4 pabrik radio 2.4GHz yang memproduksi dengan orde mendekati ribuan radio per bulan ... Belum lagi pertumbuhan RT/RW-net yang bukan main naiknya .. karena memungkinkan orang akses Internet unlimited dengna biaya tidak sampai Rp. 200.000 / bulan ... Tapi apakah ini di cover regulasi? apakah ini di dukung oleh pemerintah? tidak ada tanda-tanda pemerintah peduli kepada usaha yang dilukan rakyat pemerintah lebih banyak bekutet dengan konsep & usaha mereka sendiri mereka bikin konsep CAP, USO dll tapi gak ada yang terasa di rakyat banyak. 7. Katakanlah infrastruktur sudah siap, namun dari sisi budaya dan edukasi agaknya masyarakat kita di pedesaan belum siap. Menurut Kang Onno, bagaimana agar rakyat kita cukup siap menerima kehadiran teknologi secara mental dan budaya? Makanya teknik penetrasi pertama kali yang harus dilakukan adalah masuk ke dunia sekolahan .. itu yang akan mengubah budaya bangsa ini .. itu juga yang di ajarkan oleh dr. Wahidin salah seorang pahlawan nasional “Untuk memajukan bangsa dan membangun masyarakat Indonesia yang baru, hanyalah dengan memajukan pendidikan. Khususnya pendidikan di kalangan para pemuda dan pemudinya. Pendidikan dan pengajaran adalah memegang peranan penting dalam pembangun bangsa dan kemajuan umat manusia.” Kata-kata dr. Wahidin, “Seri Pahlawan Kemerdekaan Nasional”, DEPEN.RI., Jilid I, 1967, Halaman 11 8.Kecanggihan teknologi saat ini seperti Internet dan ponsel cenderung membuat rakyat berpola hidup konsumtif. Bagaimana komentar Jang Onno tentang itu? Apakah itu hanya euphoria masyarakat saja? Dan kelak apakah hal itu bisa mereda dan berubah arah menjadi pola hidup yang efisien berkat teknologi? itu hanya sementara pada saat mereka melakukan eksploitasi mempelajari mahluk baru tersebut .. nanti kalau sudah menemukan manfaatnya mereka akan semaksimal mungkin mengambil manfaatnya .. biarlah masyarakat melakukan eksplorasi teknologi .. dari sisi industri kita hanya akan survive kalau semakin banyak orang menggunakan teknologi tersebut. Proses eksplorasi justru akan membuka berbagai layanan yang mungkin tidak masuk akal di awalnya .. Itu dulu ya Kang pertanyaannya. Semoga Akang sempat menjawab dengan segera..hehehe. Kapan-kapan kalo saya udah pinter cari sponsor ala Detik, kita bikin roadshow juga yuk Kang sama Netsains. Keliling sekolah, ngajarin anak-anak sekolah tingkat SMU/STM bikin Internet Wajan..hehehe salam Merry Sayangi Indonesia! Ada 1001 Cara Sayangi Indonesia dengan Cara Sederhana!' http://sayangi-indonesia.web.id www.netsains.com Mempopulerkan Tulisan Ilmiah, Mengilmiahkan Tulisan Populer phone: 021 7155 8993 Merry Magdalena Reporter Harian Sore Sinar Harapan www.sinarharapan.co.id 021-3912360/61 Fax 021-3912370